Banner Bawah

Presiden WHP Pastika Bangga Tekad dan Kemauan Anak Hindu Belajar Sanskerta

Atmadja - atnews

2019-09-15
Bagikan :
Dokumentasi dari - Presiden WHP Pastika Bangga Tekad dan Kemauan Anak Hindu Belajar Sanskerta
Slider 1

Denpasar, 15/9 (Atnews) - Presiden World Hindu Parisad (WHP) Made Mangku Pastika merasa bangga dengan tekad dan kemauan anak-anak muda Hindu mendalami bahasa Sanskerta.
“Upaya itu agar anak muda Hindu mempelajari bahasa Sanskerta untuk memaknai lebih dalam lagi makna dari ajaran-ajaran Veda dengan bahasa aslinya,” kata Pastika di Denpasar, Sabtu (14/9).
Hal itu disampaikan ketika Lomba Bercerita dalam Bahasa Sanskerta dalam rangkaian World Hindu Wisdom Meet (WHWM) 2019 di Taman Budaya Art Centre Denpasar.
Pemahaman itu untuk mendapatkan intisari makna Veda secara utuh.
Belajar bahasa Sanskerta jauh mempunyai nilai lebih besar dibandingkan persoalan kalah atau menang dalam suatu lomba. 
Kegiatan ini diharapkan memberikan motivasi lebih luas lagi kepada anak-anak muda Hindu lainnya untuk belajar bahasa Sanskerta.
Diharapkan ke depan akan tumbuh kegiatan kegiatan sejenis lainnya lebih banyak lagi di Bali.
Sementara itu, Ketua Panitia WHWM 2019 Dwija Swastana menjelaskan, kategori lomba anak-anak, remaja dan pemuda untuk meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya generasi muda pada upaya pelestarian Sastra dan Bahasa Sanskerta.   
Bahasa Sanskerta merupakan bahasa yang istimewa disamping sebagai basis perkembangan kebudayaan dan sastra nusantara yang selama ini nyaris terlupakan perlu direvitalisasikan dan selalu dijaga agar tetap lestari. 
Oleh karena itu, Bahasa Sanskerta perlu mulai dimasyarakatkan tidak hanya melalui lembaga-lembaga formal pendidikan Hindu sebagai bagian integral dalam pendidikan agama Hindu dari SD sampai Perguruan Tinggi, tetapi juga pada lembaga-lembaga non formal seperti pasraman-pasraman, sekeha teruna, dan sebagainya.
Sudah saatnya dibangun sebuah model penguatan bahasa Sanskerta untuk menyebarkan dan menguatkan ajaran agama Hindu dalam struktur masyarakat nusantara dan dunia. 
Paling tidak masyarakat bisa tertarik kembali mempelajari bahasa Sanskerta alih-alih mereposisinya menjadi sebuah sarana komunikasi dalam kehidupan sehari-hari, sehingga bahasa Sanskerta bisa (kembali) menjadi bahasa Pergaulan (Lingua Pranca), diantaranya melalui kegiatan lomba bercerita dalam bahasa Sanskerta (Samskrta Caritaspardha ) yang diadakan pada hari ini. (ART/02)
Banner Bawah

Baca Artikel Menarik Lainnya : Ditjen PDTu Kemendes PDTT Evaluasi Rawan Pangan

Terpopuler

13 Bangunan Pariwisata di WBD Jatiluwih yang Diakui UNESCO, Satpol Pasangi PP Line Langgar Aturan Tata Ruang, LSD dan LP2B 

13 Bangunan Pariwisata di WBD Jatiluwih yang Diakui UNESCO, Satpol Pasangi PP Line Langgar Aturan Tata Ruang, LSD dan LP2B 

Komisi Informasi Bali: Proyek Gunakan Anggaran Negara Wajib Dipublikasikan

Komisi Informasi Bali: Proyek Gunakan Anggaran Negara Wajib Dipublikasikan

Sewa Pertokoan di Dalung

Sewa Pertokoan di Dalung

GPS: Investor Asing Abal-Abal & Modus Magnum, Bahaya PMA Fiktif di Bali

GPS: Investor Asing Abal-Abal & Modus Magnum, Bahaya PMA Fiktif di Bali

Usut Tuntas 'Proyek Siluman' di Mangrove Tahura Ngurah Rai Denpasar

Usut Tuntas 'Proyek Siluman' di Mangrove Tahura Ngurah Rai Denpasar

Nelayan Belum Kembali Dari Laut, Tim SAR Gabungan Lakukan Pencarian

Nelayan Belum Kembali Dari Laut, Tim SAR Gabungan Lakukan Pencarian