Banner Bawah

Menristekdikti Genjot Profil IPTEK Indonesia

Artaya - atnews

2019-08-26
Bagikan :
Dokumentasi dari - Menristekdikti Genjot Profil IPTEK Indonesia
Slider 1

Denpasar, 26/8 (Atnews) - Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir
menggenjot profil IPTEK negara hingga menduduki posisi pertama di ASEAN. 
Terlihat dari melambungnya produksi publikasi ilmiah Indonesia yang pada 2018 volumenya hanya terpaut sedikit di bawah Malaysia.
Dengan berhasil mengumpulkan akumulasi registrasi 2.842 paten, posisi Indonesia di tahun 2018 berada di peringkat pertama ASEAN. 
Nilai registrasi tersebut cukup jauh di atas capaian Singapura (1.609 paten) dan Malaysia (1.248 paten). 
Perkembangan akumulasi registrasi paten ini menggembirakan karena mengindikasikan perbaikan persepsi komunitas IPTEK terhadap kondusivitas iklim inovasi di Indonesia.
Hal itu disampaikan ketika meresmikan rangkaian 20 kegiatan ilmiah dalam peringatan membuka Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-24 tahun 2019. 
Kemenristekdikti sendiri mendorong agar hasil riset memiliki hilir di industri melalui berbagai program yang dapat diakses perguruan tinggi, lemlitbang, dan industri – termasuk kalangan masyarakat yang beraspirasi menjadi penguasa. 
Untuk itu, pihaknya mengharapkan industri ikut mengembangkan potensi-potensi hasil inovasi seperti yang dilakukan Pertamina dalam memanfaatkan inovasi kelapa sawit menjadi bahan bakar yang ramah lingkungan.
Program-program tersebut diantaranya adalah pengembangan Science Techno Park (STP); program peningkatan SDM “RISET-Pro”; Pusat Unggulan Iptek (PUI); Insentif Sentra Hak Kekayaan Intelektual; program insentif riset Sinas; Program Inovasi Litbang di Industri; Program Pengembangan Teknologi Industri; Program insentif diseminasi produk teknologi ke masyarakat; Program insentif Inkubasi Bisnis Teknologi; Program inovasi perguruan tinggi di industri; Program perusahaan pemula berbasis teknologi; Program calon perusahaan pemula berbasis teknologi (PPBT), serta program perusahaan lanjutan berbasis teknologi, yang merupakan lanjutan dari PPBT yang sudah ada.
Selaras dengan keragaman program hilirisasi hasil riset di Kemenristekdikti, rangkaian 19 kegiatan ilmiah memiliki topik dan kontribusi penyelenggaraan beragam. 
Dari kelompok tingkat pemerintah daerah, kalangan mahasiswa dan perguruan tinggi, lembaga riset nasional, hingga Dewan Riset Nasional, hingga level bi-regional ASEAN-Amerika Serikat, seluruhnya turut berkontribusi sebagai penyelenggara rangkaian kegiatan ilmiah Haktenas ke-24 di Bali. 
Selain memimpin acara Pembukaan Kegiatan Ilmiah Perayaan Hakteknas ke-24 2019, Menristekdikti juga meluncurkan “e–Office”. 
Sementara Menteri Pertahanan RI turut memberikan sambutan kunci berjudul “Inovasi Industri Pertahanan dalam rangka Memperkuat Bela Negara”. 
Selain itu, anggota DPR juga menyampaikan sambutan dengan judul “Peran DPR dalam Percepatan Riset dan Inovasi Nasional”. (ART/*/02)
Banner Bawah

Baca Artikel Menarik Lainnya : Pratisentana Bandesa Manik Mas Tidak Wajib

Terpopuler

13 Bangunan Pariwisata di WBD Jatiluwih yang Diakui UNESCO, Satpol Pasangi PP Line Langgar Aturan Tata Ruang, LSD dan LP2B 

13 Bangunan Pariwisata di WBD Jatiluwih yang Diakui UNESCO, Satpol Pasangi PP Line Langgar Aturan Tata Ruang, LSD dan LP2B 

Komisi Informasi Bali: Proyek Gunakan Anggaran Negara Wajib Dipublikasikan

Komisi Informasi Bali: Proyek Gunakan Anggaran Negara Wajib Dipublikasikan

ADVERTISING JAGIR
Official Youtube Channel

#Atnews #Jagir #SegerDumunTunas

ADVERTISING JAGIR Official Youtube Channel #Atnews #Jagir #SegerDumunTunas

GPS: Investor Asing Abal-Abal & Modus Magnum, Bahaya PMA Fiktif di Bali

GPS: Investor Asing Abal-Abal & Modus Magnum, Bahaya PMA Fiktif di Bali

Usut Tuntas 'Proyek Siluman' di Mangrove Tahura Ngurah Rai Denpasar

Usut Tuntas 'Proyek Siluman' di Mangrove Tahura Ngurah Rai Denpasar

Nelayan Belum Kembali Dari Laut, Tim SAR Gabungan Lakukan Pencarian

Nelayan Belum Kembali Dari Laut, Tim SAR Gabungan Lakukan Pencarian