Banner Bawah

Tantangan Kepemimpinan Buleleng di Era Ekonomi Digital

Admin - atnews

2025-11-27
Bagikan :
Dokumentasi dari - Tantangan Kepemimpinan Buleleng di Era Ekonomi Digital
Ekonom Jro Gde Sudibya (ist/Atnews)

Denpasar (Atnews) - Ekonom Jro Gde Sudibya yang juga Pengamat Ekonomi dan Kecenderungan Masa Depan mengagumi kepemimpinan Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra bersama Wakil Bupati Buleleng Gede Supriatna.

Bupati bersama Wagub Supriatna menyerahkan 34 Sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) kepada masyarakat dan pelaku usaha pemilik karya intelektual di Kabupaten Buleleng. 

Penyerahan yang berlangsung di Rumah Jabatan Bupati Buleleng, Senin (24/11), turut dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Bali, Eem Nurmanah. Bupati Buleleng berharap sertifikat tersebut menjadi dorongan bagi masyarakat untuk terus berkarya dan melindungi kreativitas lokal dari klaim pihak lain.
            
"Pemimpin Buleleng keren, membangun visi masa depan buat warganya. Secara fisosofi, pemimpin menyiapkan masa depan buat warganya, menjadi 'batu penjuru' buat rakyatnya dalam menyiapkan masa depannya," kata Sudibya di Denpasar, Kamis (27/11).

Prasasti kepemimpinan Bali yang "tersimpan" di Den Bukit memberikan inspirasi kepemimpinan yang berempati buat rakyatnya.

Bisa disimak jejak kepemimpinan menyebut beberapa: Pucak Sinunggal, Bukit Lemukih dan Segara Labuan Aji. Karya berkesenian dari maestro ternama Gede Manik seperti tari Legong Terunajaya dan karya gong yang lain pantas segera dipatenkan.

Karya kuliner unggul seperti Syobak Singaraja patut segera dirintis. Urutan asap dengan equity brand Urutan Tajun tidak kalah lezat dan juga heginies dibanding dengan steak yang mendunia Kobe Steak (Jepang), dan Bologna Steak (Italia). 

Menikmati Bologna Steak dengan pemandangan kota Roma, barangkali setara dengan rasa maknyus Urutan Tajun di pantai Lovina. Seorang warga Tajun yang menikmati Kobe Steak di Kobe juga bercerita sama.

Kopi Robusta Tajun, di ketinggian 800 - 1,000 meter dpl, tidak kalah kualitasnya dengan kopi Kintamani, tetapi dihargai oleh eksportir di Singaraja dengan harga 20 persen lebih murah. 

Kemampuan membangun brand akan menentukan harga jual produk pertanian, industri dan bisa memperbaiki kesejahteraan para produsen. 

Tantangan bagi Buleleng untuk memperkuat brand, berbarengan dengan upaya berkelanjutan dalam peningkatan produktivitas, teknologi pasca panen dan terobosan pemasaran di era ekonomi digital.

Meniru jargon Buleleng "Buleleng Paten", menyitir lirik sebuah lagu: "the dreams comel true". (Z/ART/001)

Banner Bawah

Baca Artikel Menarik Lainnya : Presiden Agar Batalkan Remisi kepada Otak Pembunuh Wartawan Bali

Terpopuler

13 Bangunan Pariwisata di WBD Jatiluwih yang Diakui UNESCO, Satpol Pasangi PP Line Langgar Aturan Tata Ruang, LSD dan LP2B 

13 Bangunan Pariwisata di WBD Jatiluwih yang Diakui UNESCO, Satpol Pasangi PP Line Langgar Aturan Tata Ruang, LSD dan LP2B 

Komisi Informasi Bali: Proyek Gunakan Anggaran Negara Wajib Dipublikasikan

Komisi Informasi Bali: Proyek Gunakan Anggaran Negara Wajib Dipublikasikan

Galungan dan Kuningan

Galungan dan Kuningan

GPS: Investor Asing Abal-Abal & Modus Magnum, Bahaya PMA Fiktif di Bali

GPS: Investor Asing Abal-Abal & Modus Magnum, Bahaya PMA Fiktif di Bali

Usut Tuntas 'Proyek Siluman' di Mangrove Tahura Ngurah Rai Denpasar

Usut Tuntas 'Proyek Siluman' di Mangrove Tahura Ngurah Rai Denpasar

Nelayan Belum Kembali Dari Laut, Tim SAR Gabungan Lakukan Pencarian

Nelayan Belum Kembali Dari Laut, Tim SAR Gabungan Lakukan Pencarian